Author: Elinus Waruwu
•Selasa, April 22, 2008
Pelaksanaan lomba bercerita tingkat SD se-Kota Sibolga berlangsung dengan baik di lapangan Simaremare. Perlombaan berlangsung hari Selasa 25 Maret 2008 dalam rangka memeriahkan hari jadi Sibolga ke-308. Ibu Hj. Subiarti yang membuka secara resmi perlombaan itu, menegaskan dasar pelaksanaan lomba adalah Keputusan Walikota dan program sekretaris daerah kota Sibolga hasil kerjasama Kepala Kantor Perpustakaan sebagai pelaksana.

Lebih jauh dalam sambutan tanpa teks, Ibu Hj. Subiarti mengemukakan bahwa tujuan pelaksanaaan lomba yaitu untuk mengembangkan kebiasaan membaca di tingkat Sekolah Dasar. Kata beliau, “Perlombaan ini tetap dilaksanakan sebagai kegiatan rutin setiap tahun, oleh karenanya kami mengharapkan anak-anak dapat tumbuh dan berkembang untuk peduli terhadap lingkungan hidup. Saya mengajak anak-anak agar meningkatkan minat baca dan aktif berpatisipasi dalam menjaga lingkungan baik pekarangan di rumah, sekolah, maupun masyarakat. Bila lingkungan hidup kita sudah aman, maka sudah pasti mewujudkan Kota Sibolga yang berwawasan lingkungan .”

Masukan untuk Panitia Lomba

Pelaksanaan lomba terlihat secara umum berlangsung baik, hanya sayang ketentuan waktu yang hanya 5 menit itu membatasi kreatifitas anak. Sepintas pelaksanaan lomba terlihat terburu-buru seperti dikejar-kejar oleh waktu yang lima menit itu. Seperti penampilan Sartika Wahyuni Samosir siswi kelas V SD Swasta RK No.4 Sibolga yang bercerita dongeng Kiki Pengganggu Tanaman. Penyapaan teman-teman, Dewan Juri, Bapak Guru setengah menit. Ringkasan cerita 4 menit dan penutup 1 menit. Dari pengamatan yang dilakukan dengan alat stopwatch, Panitia sudah mengehentikan anak itu pada 5 menit 24 detik 21 sekon. Sementara terlihat Ibu Hj. Subiarti sebagai Dewan Juri melihat Panitia heran, tetapi Panitia itu semakin besar suara agar anak itu menghentikan kata-kata akhirnya. Ini sebenarnya kesalahan Panitia, anak itu sangat bersemangat tetapi dengan penghentian itu membuat suasana tidak enak bagi anak dan guru pendamping. Dengan kata lain, tujuan dan sasaran Panitia Lomba agar dapat menumbuhkan minat dimatikan oleh Panitia 5 menit.

Dari pantauan Cerdas, terlihat menceritakan dongeng dengan memakai waktu 5 menit tidak masuk akal atau kurang logis. Karena bercerita itu sebenarnya minimal terbagi 3 bagian, yaitu pembukaan/pengantar minimal 1 menit, isi cerita minimal 5 menit, dan penutup minmal 1 menit. Ini sudah singkat sekali. Jadi, kalau dihitung paling sedikit waktu harus diberikan oleh Panitia 7 menit. Ini belum lagi diperhitungkan waktu tak terduga, yaitu waktu molor karena anak semangat bercerita, bisa saja dia lupa bahwa waktu sudah habis. Kalau kita lihat, pelaksanaan lomba dimulai pukul 09.00 Wib, ternyata acara pembukaan saja baru dimulai pukul 09.25 Wib. Nah, begitulah terjadi ketidaktepatan waktu akibat beberapa orang anak, pada saat hari H (Lomba) ada yang baru mendaftar, sehingga keterlambatan molor waktu itupun tidak bisa dielakkan.

Untuk masa yang akan datang, kita semua berharap kepada Panitia, agar lewat surat edaran atau teknik meeting dilaksanakan. Termasuk petunjuk-petunjuk pemakaian waktu, sangat perlu disosialisasikan kepada peserta, dan sejauh mana kebebasan peserta dalam menentukan cerita yang akan ditampilkan. Sukses bagi Panitia, semoga lebih baik lagi pada saat-saat mendatang ! (Peliput : ELINUS WARUWU).

This entry was posted on Selasa, April 22, 2008 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: