Author: Elinus Waruwu
•Selasa, Februari 03, 2009

“Warta Keuskupan Sibolga sangat penting, selain sarana komunikasi antar Paroki juga media ini menjadi alat penyadaran umat…”

Demikian pernyataan Bapa Uskup Keuskupan Sibolga Mgr.Dr. Ludovicus Simanullang, OFM Cap hari Jum’at 16 Januari 2009 saat rapat perdana Tim Redaksi Warta Keuskupan yang dihadiri oleh 8 orang perwakilan Tim Liputan Warta Keuskupan khusus Daerah Tapanuli, di Santu Kristoporus Kota Sibolga beberapa waktu yang lalu. Menurut Bapa Uskup, Warta Keuskupan sangat penting dan merupakan sarana yang baik untuk berkomunikasi, baik antar Paroki maupun antar para Pastor dan umat se-Keuskupan Sibolga. Komunikasi sangat penting pada zaman modern ini sebab tanpa ada komunikasi, sarana mewartakan iman tidak akan berjalan. Karena itu, Warta Keuskupan salah satu media komunikasi antar umat sudah selayaknya berbenah diri dan dijadikan sarana untuk penyampaian nilai-nilai Injili Kristiani.

Lebih jauh Bapa Uskup mengatakan, pentingnya informasi melalui Warta Keuskupan karena setiap goresan pasti berhadapan dengan manusia beriman. Dan nilai-nilai spritualitas dapat diwartakan melalui Warta Keuskupan dengan jumlah tak terbatas. Bapa Uskup juga mengatakan bahwa banyak hal yang perlu dilihat untuk mengisi Warta Keuskupan, seperti peristiwa yang terjadi di setiap paroki, adanya kegiatan/ gerakan yang ditampilkan sehingga terjalin adanya perubahan, dan pendidikan yang menggugah. “Nah, kalau nilai-nilai kehidupan dihidupkan (baca: Living Values) dan itu diceritakan terus menerus, maka pada akhirnya akan berdampak positif dalam kehidupan, yaitu mengurangi hal-hal negatif seperti kejahatan.” Jelas Bapa Uskup. Ini berarti damai melawan perang “kejahatan”, dengan memakai prinsip di mana Allah dihojat di situ kita memuji Allah.

Kendala dan Tantangan

Pemimpin Redaksi/ Penanggungjawab Warta Keuskupan, Pastor Paulus Posma Manalu Pr pada kesempatan itu mengutarakan dua kendala dan tantangan bagi Warta Keuskupan Sibolga. Pertama, masih sedikit orang yang ambil bagian, baik dari peliputan maupun info berita yang masih kurang atau jarang datangnya dari Paroki. Hal kedua, jelas Pastor Posma yaitu kendala mendistribusikan Warta Keuskupan Sibolga itu sendiri.

Menanggapi kendala dan tantangan ini, Bosco Manihuruk dari Paroki Pangaribuan mengusulkan agar setiap edisi diberi kolom khusus Berita Paroki. Dan katanya, “Saya kira perlu dihunjuk orang yang bertanggungjawab oleh Pastor Paroki agar ditugaskan orang-orang muda yang berbakat untuk mengatasi kendala dan tugas itu, bila perlu Surat Tugas dilengkapi secara jelas. Atau oleh Warta Keuskupan memberikan Surat Tugas dengan pemberitahuan kepada Pastor Paroki secara resmi.”

Melihat perkembangan Warta Keuskupan, harus diakui sampai saat ini belum ada Kantor Khusus untuk Warta Keuskupan. Dan rencana hal ini akan dipikirkan untuk diupayakan pada masa yang akan datang. Tim Anggota Redaksi Warta Keuskupan yang mengikuti pertemuan pada kesempatan itu, mengusulkan dan menyepakati beberapa kolom tetap Warta Keuskupan antara lain Meja Redaksi, Sapaan Gembala, Sajian Utama, Sajian Khusus 50 Tahun Prefektur Apostolik Keuskupan Sibolga, Warta Paroki, Ruang Komisi, Varia, Oase dan Karikatur.

Kita berharap mudah-mudahan dengan rapat Dewan Redaksi dan arahan Bapa Uskup, Warta Keuskupan Sibolga semakin tampil lebih baik dan mampu memberikan wawasan kepada segenap umat di Keuskupan Sibolga. (Elinus Waruwu – Tapanuli/ Sibolga).

PENYADARAN UMAT

Mgr. Dr. Ludovicus Simanullang, OFM Cap, Uskup Keuskupan Sibolga, berbicara di hadapan 8 orang Tim Anggota Redaksi Warta Keuskupan Sibolga (16/1).

Foto:Elinus Waruwu/ Warta Keuskupan).

BAPA USKUP

Usai Rapat Dewan Redaksi Warta Keuskupan Sibolga – Daerah Tapanuli, Bapa Uskup berfoto bersama.

Foto:Elinus Waruwu/ Warta Keuskupan).

This entry was posted on Selasa, Februari 03, 2009 and is filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: